- Back to Home »
- Fakta »
- Cara Jokowi Terima Aduan Warga di Balai Kota
Posted by : Kamikaze Prime ™
Jumat, 19 Oktober 2012
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melanjutkan kebiasaannya seperti saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Pada Kamis pagi, 18 Oktober 2012, Jokowi menerima pengaduan langsung dari warga di Balai Kota DKI, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Biasanya, warga cukup sulit masuk ke gedung Balai Kota untuk bertemu dengan gubernurnya.
Ketika tiba di gedung Balai Kota sekitar pukul 07.45, Jokowi turun dari mobil Kijang Innova bernomor polisi B 1123 RFR. Jokowi yang menggunakan kemeja putih panjang digulung, celana bahan hitam, dan sepatu kanvas cokelat, langsung didatangi seorang ibu tua yang tengah menangis.
Eka Astuti, nama ibu tua itu, adalah warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dia tinggal di Jalan Pupan, Kebayoran Lama. Dia mengenakan kebaya cokelat dan berkacamata. Kedatangan Eka dalam kondisi menangis langsung menarik perhatian Jokowi, meski saat itu dia sedang dikerubuti awak media massa.
Tanpa tedeng aling-aling, Eka langsung memberikan sebuah surat berisi permintaan bantuan kepada orang nomor satu di Jakarta tersebut. Dia meminta bantuan karena anak lelakinya, Teguh Budiono, terkena kasus hukum. Teguh dipenjara karena disuruh menjual tanah di wilayah Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tanah itu milik seseorang dan kemudian dijual ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, setelah tanah terjual, pemilik tanah merasa ada yang tidak beres. Kemudian, si pemilik tanah melaporkan anaknya dan pegawai Biro Perlengkapan Pemerintah Provinsi DKI itu ke Kepolisian.
Teguh diajukan ke pengadilan. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Teguh bersalah dan dihukum 1,5 tahun penjara. Namun, Eka kecewa karena pegawai Pemerintah Provinsi DKI yang terlibat kasus itu bebas.
Jaksa penuntut umum tidak puas dengan hukuman itu dan mengajukan banding. Di tingkat banding, Teguh malah divonis 8 tahun pejara. “Sekarang dia sudah menjalani sekitar 3 tahun di penjara,” kata Eka, sambil menangis terisak-isak.
Eka sudah mengadu ke Mahkamah Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat, tapi tidak ada hasilnya. Satu-satu harapan terakhirnya, kata dia, adalah gubernur DKI Jakarta yang baru, Jokowi.
Mendengar aduan yang cukup serius itu, Jokowi langsung mengajak dan menuntun Eka masuk ke kantornya. Usai bertemu dengan ibu tua itu, Jokowi mengatakan Pemerintah Provinsi DKI siap membantu ibu tersebut. “Masalahnya enggak hanya satu. Ibu itu anaknya kena masalah, lalu minta dibantu. Dia pedagang Pasar Senen. Ya, nanti kami bantu anak itu,” kata Jokowi.
Sumber