- Back to Home »
- Dunia , Film , Negara »
- 5 Tokoh Dunia yang Tewas Diracun
Posted by : Kamikaze Prime ™
Minggu, 30 September 2012
Kabar mengejutkan tersiar dari Palestina
4 Juli lalu, yakni terkuaknya konspirasi pembunuhan terhadap mendiang
Yasser Arafat (mantan Presiden Palestina) 2004 lalu. Suha –isteri Yasser
Arafat, mengatakan indikasi tersebut diketahui setelah para peneliti
dari sebuah lembaga di Swis menemukan kandungan radioaktif polonium
sebesar-210 pada salah satu pakaiannya. Berikut uniknya.com merangkum 5
Tokoh Dunia yang diduga tewas diracun:
1. Munir Said Thalib (1965 –
2004)
Munir Said Thalib (8
Desember 1965), seorang aktivis hak asasi manusia dan anti korupsi yang
paling vokal di Indonesia. Mendiang Munir mendirikan LSM yang bergerak
di bidang hak asasi manusia, Kontras. Jabatan terakhirnya adalah
Direktur Eksekutif dari organisasi IMPARSIAL, sebuah organisasi yang
juga bergerak di bidang hak asasi manusia.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
---|---|
Mendiang Munir meninggal dunia dalam
perjalanan menuju melanjutkan studi Masternya di Utrecth University,
Belanda, 2004. Munir tewas akibat racun arsenik dalam perjalanan pesawat
dari Jakarta menuju Amsterdam pada 7 September 2004 lalu. Saat itu ia
menumpangi pesawat Garuda Indonesia,menurut keterangan beberapa saksi
Munir meninggal dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol,
Amsterdam. Berdasarkan otopsi dan penyelidikan Munir mengonsumsi sesuatu
saat pesawatnya transit di bandara Singapura. Dan yang menjadi
tersangka pelakunya adalah seorang kapten pilot, Polycarpus Priyanto.
Pollycarpus diduga telah membuat dokumen palsu mengenai keberangkatannya
menuju Belanda, sehingga dengan mudah dapat pulang-pergi dengan pesawat
meskipun namanya tidak terdaftar sebagai penumpang pesawat.
Dugaan meninggalnya Munir akibat arsenik
berdasarkan otopsi yang dilakukan di Netherland Forensic Institute,
yang dipublikasikan pada 12 November 2004, dua bulan setelah kematian
Munir. Para penyelidik di Belanda menyebutkan tubuh Munir mengandung
arsenik berdosis tinggi, dari toleransi tubuh manusia.
Peristiwa ini pun berlanjut ke meja
hijau, pada Desember 2005 Pollycarpus dinyatakan bersalah atas
pembunuhan Munir dengan hukuman 14 tahun penjara. Namun pada 2005
Pengadilan Negeri membatalkan kesaksian melawan Pollycarpus, akibat
kurangnya bukti. Tetapi pada 2007 Kepolisian Republik Indonesia
menyerahkan bukti-bukti baru. Pada tahun itu juga Chief Eksektif Garuda
Indonesia, Indra Setiawan dan wakilnya, Rohainil Aini, dinyatakan
bersalah akibat menyediakan dokumen palsu untuk Pollycarpus, mereka
menghadapi hukuman mati. Namun perjalanan kasus ini sangat berliku-liku,
dan hingga sekarang masih belum jelas siapa pelaku atau pihak yang
menginginkan kematian Munir.
2. Yasser Arafat (1929-2004)
Kematian mendiang pemimpin perjuangan
rakyat Palestina, Yasser Arafat, yang tiba-tiba pada 2004 lalu memang
mengundang banyak pertanyaan. Terlebih saat itu dunia sedang
gencar-gencarnya mengecam tindakan negara Israel terhadap rakyat Gaza.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
---|---|
Menurut jaringan TV satelit Al jazira
dari Qatar,Selasa 3 Juli 2012 melaporkan bahwa isteri almarhum Yaser
Arafat telah menyerahkan berbagai barang milik Presiden Palestina itu
kepada sebuah lembaga untuk diuji dengan seksama disana.Dalam film
dokumenter tersebut bisa disaksikan baran – barang miliki pribadi Yaser
Arafat seperti sikat gigi,sorban,dan pakaian yang mengandung polonium
dengan tingkat yang abnormal yang langka dengan elemen radioaktif yang
demikian tinggi.
Meskipun indikasinya sangat kuat bahwa
Yaseser Arafat itu diracun, akan tetapi menurut salah seorang pakar dari
Institute de Radiophysique Francois Buchud yang juga direktur lembaga
tersebut mengatakan, bahwa untuk mengomfirmasikan temuan itu maka perlu
segera menggali kuburan Yasser Arafat untuk menguji adanya kandungan
polonium 210 ditubuhnya.Ia lanjutkan pula, penggalian kuburan Arafat
harus segera dilakukan, karena polonium itu bisa membusuk jika terlalu
lama sehingga bukti itu pasti akan bisa hilang, ujarnya pula kepada Al
Jazera.
Meskipun konspirasinya sangat terasa
,serta bisa ditelusuri siapa saja yang bertanggungjawab atas kematian
mereka ,Yaser Arafat ,Alexander Litvenenko ataupun Munir namun sangat
sulit membuktikannya karena dilakukan oleh komplotan tinggi .Bagi
hakim-hakimpun harus memikirkan ribuan kali,jika berupaya untuk
mengusutnya dengan tuntas.
3. Stepan Bandera (1909-1959)
Stepan Andriyovych Bandera (1Januari
1909), seorang politisi sekaligus pemimpin pergerakan nasional Ukraina
di wilayah Ukraina bagian barat (Galicia), yang dikenal dengan
Organisasi Nasionalis Ukraina (OUN). Ia berasal dari keluarga yang
hampir seluruh anggotanya mengabdi kepada negara. Nama Stepan Bandera
dikenal sebagai seorang aktivis sekaligus Pandu (pramuka).
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
---|---|
Selama karier politiknya, Organisasi
Nasionalis Ukraina terpecah menjadi dua kubu, OUN-M dan OUN-B. Stepan
Bandera pun bertanggung jawab atas proklamasi kemerdekaan Negara Ukraina
di Kota Lvib pada 30 Juni 1941, sehingga tidak menjadi bagian dari
Rusia.
Pada 15 Oktober 1959, meninggal dunia di kawasan Kreittmayrstrasse 7 Kota Munich. Berdasarkan keterangan medis, kematian Bandera disebabkan oleh keracunan gas sianida. Pada 20 Oktober kemudian, ia pun di makamkan disebuah komplek pemakaman Waldfriedhof, di Munich, Jerman.
Pada 15 Oktober 1959, meninggal dunia di kawasan Kreittmayrstrasse 7 Kota Munich. Berdasarkan keterangan medis, kematian Bandera disebabkan oleh keracunan gas sianida. Pada 20 Oktober kemudian, ia pun di makamkan disebuah komplek pemakaman Waldfriedhof, di Munich, Jerman.
Dua tahun setelah kematiannya, tepatnya
17 November 1961, sebuah penyelidikan dari yudisial Jerman yang
menyebutkan bahwa kematian Bandera diakibatkan oleh pembunuhan
berencana, dan diduga KGB (agen rahasian Rusia) berada di balik
peristiwa ini. Muncul nama Bohdan Stashynksky, yang diduga merupakan
orang suruhan KGB yang saat itu dipimpin oleh Alexander Shelepin, dan
saat itu Rusia sedang dipimpin oleh Perdana Menteri, Nikita Khruschev.
Setelah dilakukan penyelidikan yang intensif terhadap Stashynsky,
pengadilan pun digelar pada 8 hingga 15 Oktober 1962. Vonis dijatuhkan
pada 19 Oktober dan menyatakan Stashynsky harus mendekam selama delapan
tahun di penjara Jerman. Dan Pengadilan Federal Jerman mengatakan bahwa
pihak yang bertanggungjawab terhadap pembunuhan Bandera adalah KGB, agen
rahasia Rusia.
4. Ibnu al-Khattab (1969-2002)
Samir Saleh Abdullah Al-Suwailem (14
April 1969), atau lebih dikenal dengan sebutan Emir Khattab, Komandan
Khattab dan terakhir dikenal dengan nama Habib Abdul Rahman, adalah
seorang gerilyawan muslim dan bekerja sebagai penasihat keuangan dalam
perjuaangan Mujahidin Chechnya. Ia turut serta bertempur dalam
Peperangan Chechnya I dan Peperangan Chechnya II.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
---|---|
Meskipun ia memiliki banyak nama, dan
julukan, namun identitas sebenarnya masih misterius hingga kematiannya,
itu pun setelah saudaranya berhasil diwawancara. Ibnu al-Khattab
meninggal dunia pada 20 Maret 2002, akibat racun yang terdapat di dalam
surat dikirimkan oleh seorang kurir suruhan agen Rusia (FSB).
Kematian Khattab dipalsukan ketika
seorang tahanan Guantanamo bernama Omar Mohammed Ali Al Rahmah
memberikan kesaksian, ia mengatakan Ibnu Khattab tewas dalam sebuah
pertempuran di Desa Duisi, di kawasan Pankisi George, Georgia, pada 28
April 2002.
Sebuah sumber di Chechnya mengatakan
kurir pembunuh tersebut adalah seorang agen ganda dikenal dengan nama
Ibragim Alauri. Ia mengatakan bahwa dirinya membawa surat yang ditulis
oleh ibunya dari Arab Saudi. Berdasarkan keterangan sumber tersebut
pihak Rusia telah menyiapkan racun ini selama enam bulan. Ibragim
akhirnya tewas di Baku, Azerbaijan atas perintah Shamil Bashayev.
5. Alexander Litvinenko (1962 –
2006)
Alexander Valterovich Litvinenko (4
Desember 1962), seorang pejabat yang mengabdi kepada KGB dan Federal
Security Service (FSB) Rusia. Pada November 1998, Litvinenko dan bebera
pejabat FSB lainnya melakukan sebuah perencanaan untuk membunuh seorang
konglomerat dan oligarki Rusia, Boris Berezovsky. Namun Litvinenko
akhirnya ditangkap pada Maret karena menyalahgunakan jabatan dan
wewenangnya di FSB. Ia kemudian dibebaskan pada November 1999, namun dan
tak lama kemudian ia kembali ditangkap walaupun kasusnya kembali
dibekukan.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
---|---|
Setelah kasusnya dibekukan, ia kemudian
bersama keluarganya pindah ke Kota London dan diberikan perlindungan
khusus. Di Inggris, Litvinenko berprofesi sebagai wartawan dan penulis,
sekaligus menjadi konsultan bagi intelejen Inggris M16 dan M15.
Selama berada di Kota London, Litvinenko
telah menuliskan dua buah Buku, Blowing Up Russia: Terror from Within
dan Lubyanka Criminal Group – ia mengungkapkan bagaimana agen rahasia
Rusia melakukan sebuah pemboman apartemen dan aksi terorisme lainnya.
Bahkan di dalam bukunya tersebut ia menyinggung nama Vladimir Putin. Ia
pun menjelaskan bahwa dibalik pembunuhan seorang wartawati Rusia, Anna
Politkovskaya, ada nama Putin.
Pada 1 November 2006, Litvinenko
tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat di sebuah rumah sakit, di
situlah ia diduga mendapatkan racun polonium-210 yang menyebabkan
dirinya tewas. Litvinenko tewas pada 23 November 2006, kematiannya
menghasilkan pandangan dan dugaan kontroversi. Beberapa teori mengatakan
ia meninggal akibat diracun, bahkan pihak Inggris menduga pihak Rusia
ada dibalik kematiannya. Pihak Inggris pun menolak untuk mengekstradisi
Andrey Lugoyov yang diduga sebagai pembunuh Litvinenko, akibatnya
hubungan politik kedua negara menjadi dingin.
Marina Litvinenko (janda mendiang)
menuduh pihak Moskow berada dibalik pembunuhan suaminya, walaupun ia
percaya bukan Putin yang menyuruhnya. Marina pun menolak untuk
diinvestigasi oleh pihak Rusia karena khawatir akan terjadi salah
penafsiran.(**)
Sumber: Berbagai Sumber.
Uniknya.com, Juli 2012